Dasar cowo moron, enak aja mainin perasaan orang. Emank dia kira dia itu siapa? Awas aja... walaupun dia datang buat minta maaf, aku tidak akan memaafkan.
Emank enak di gituin! Hu...uh..
Tapi bukan itu yang aku lakukan ketika dia berada di depan pintu rumahku. Aku terkejut dengan kedatangannya di depan pintu rumahku. Dia tidak pernah datang tanpa memberitahukan kedatangannya.
Sejak pertengkaran kami yang terakhir aku mengira itu adalah akhir dari segalanya.
Aku tidak berani bertanya kepada dia bagaimana status hubungan kami.
Dan hallo,, lihat apa yang aku lakukan padanya saat ini, aku malah menyunggingkan senyum ku yang manis pada cowo yang sudah membuat duniaku terjungkal ke tepi jurang.
Tidddaaaakkk, dimana pembuktian kata hatiku yang tidak ingin memaafkannya. Mengapa rasa sakit yang pernah dia berikan terlupa hanya dalam waktu sekejap. Pernah terpikir di benakku, jika aku bertemu dengannya ingin rasa hati memberikan cap 5 jari manisku tepat di raut wajahnya!!!
Tapi lihat apa yang terjadi padaku saat ini, aku malah bersikap selembut ini pada orang yang telah berhasil membuatku terpenjara oleh rasa sakitku sendiri.
Tak adil rasanya dunia ini.
But,, apa yang akan dia lakukan kepada hidupku, mengapa dia kembali di saat ku mulai beranjak pergi dari kehidupannya. Mengapa dia datang di saat hatiku sudah yakin dan mantap untuk meninggalkan semua kenangan tentang kami. Mengapa??? Pertanyaan besar yang menjadi dilema. Di satu sisi hatiku masih terluka dan bernanah karna sifatnya, di sisi lain tak dapat ku pungkiri masih mengharapkan dirinya... Oh sungguh kenyataan yang sulit aku hadapi.
Emank enak di gituin! Hu...uh..
Tapi bukan itu yang aku lakukan ketika dia berada di depan pintu rumahku. Aku terkejut dengan kedatangannya di depan pintu rumahku. Dia tidak pernah datang tanpa memberitahukan kedatangannya.
Sejak pertengkaran kami yang terakhir aku mengira itu adalah akhir dari segalanya.
Aku tidak berani bertanya kepada dia bagaimana status hubungan kami.
Dan hallo,, lihat apa yang aku lakukan padanya saat ini, aku malah menyunggingkan senyum ku yang manis pada cowo yang sudah membuat duniaku terjungkal ke tepi jurang.
Tidddaaaakkk, dimana pembuktian kata hatiku yang tidak ingin memaafkannya. Mengapa rasa sakit yang pernah dia berikan terlupa hanya dalam waktu sekejap. Pernah terpikir di benakku, jika aku bertemu dengannya ingin rasa hati memberikan cap 5 jari manisku tepat di raut wajahnya!!!
Tapi lihat apa yang terjadi padaku saat ini, aku malah bersikap selembut ini pada orang yang telah berhasil membuatku terpenjara oleh rasa sakitku sendiri.
Tak adil rasanya dunia ini.
But,, apa yang akan dia lakukan kepada hidupku, mengapa dia kembali di saat ku mulai beranjak pergi dari kehidupannya. Mengapa dia datang di saat hatiku sudah yakin dan mantap untuk meninggalkan semua kenangan tentang kami. Mengapa??? Pertanyaan besar yang menjadi dilema. Di satu sisi hatiku masih terluka dan bernanah karna sifatnya, di sisi lain tak dapat ku pungkiri masih mengharapkan dirinya... Oh sungguh kenyataan yang sulit aku hadapi.